Header Ads

MAKALAH RESESI EKONOMI DI INDONESIA Download PDF Word

Assalamualaikum Wr Wr

    Sampurasun sobat INC  dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang krisi ekonomi dan resersi dan kaitannya dengan pandemi dalam bentuk MAKALAH  dan bisa di download dalam bentuk WORD maupun PDF 


 MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

“Resesi Ekonomi Di Indonesia”

 



Oleh :

INISIATIF INC

NIM ££££££££££

 

Dosen Pengampu :

Hasan Muzaki, MM.

 

 

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI CILACAP

TAHUN 2020


 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya agar kita senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan sholawat  kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi suri tauladan bagi ummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai ”Resesi Ekonomi Di Indonesia “.

Penulis sangat mengharapkan agar  pembaca dapat wawasan dan imlu pengetahuan-Nya. Saran dan kritik yang membangun tetap penulis  nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata tiada gading yang tak retak,, begitu juga dengan manusia sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

Cilacap, 6  November 2020

 

 

INISIATIF INC


 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB 1  PENDAHULUAN.. 4

1.1  Latar Belakang. 4

1.2 Rumusan Masalah. 5

1.3 Tujuan Penulisan. 5

BAB II  PEMBAHASAN.. 6

2.1 Definisi Resesi 6

2.2 Penyebab Resesi Ekonomi 6

2.3 Dampak Resesi 7

2.4 Upaya Yang Harus Dilakukan Untuk Memulihkan Ekonomi 8

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP. 10

3.1 Kesimpulan. 10

3.2 Penutup. 10

DAFTAR PUSTAKA.. 12

 

 


 

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Indonesia resmi terperosok ke jurang resesi ekonomi. Kepastian tersebut terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin. Dengan pertumbuhan itu berarti ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir. Pasalnya, pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. Sebagai informasi, resesi merupakan suatu keadaan di mana ekonomi negara negatif dalam dua kuartal atau lebih secara berturut-turut. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada sejumlah negara mitra dagang masih mengalami kontraksi, kecuali China yang sudah berhasil tumbuh positif sebesar 4,9 persen pada kuartal III 2020. Namun, kontraksi tersbet tidak sedalam pada kuartal II 2020.

Hal ini tidak terlepas dari dampak penyebaran covid 19 di berbagai negara, ekonomi sangat terdampak karana perdagangan, pekerjaan banyak yang tertunda maupun terhenti dan kehilangan mata pencahariannya, dan menyebabkan daya beli masyarakat turun karena mereka tidak ada pemasukan. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan tutup dan bangkrut yang menyebabkan banyaknya PHK untuk itu para pekerja pun banyak yang banding stir menjadi penjual penjual dadakan meskipun hanya dengan modal seadanya agar tetap mendapat pemasukan. Untuk itu pentinyya memenej keuangan adalah hal yang sangat dibutuhkan sekarang agar kita bisa tetap hidup dan mendapat pemasukan membeli kebutuhan.

      Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Resesi Ekonomi Di Indonesia ” menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khususnya mahasiswa dapat menyukai makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti bahkan mampu memahami serta menambah wawasan dalam krisis dan resersi.

1.2 Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1.      Apa itu resesi ?

2.      Apa penyebab Resesi Ekonomi ?

3.      Dampak resersi ?

4.      Upaya apa yang harus dilakukan untuk Pemulihan Resesi Ekonomi ?

1.3 Tujuan Penulisan

            Saya membuat makalah ini bertujuan untuk kita lebih terbuka lagi terhadap apa yang sedang dialami oleh Negara dalam menghadapi krisis ekonomi dan resesi ekonomi.

 


 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Resesi

            Para ahli juga menyatakan resesi ekonomi terjadi ketika suatu negara mengalami Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, adanya kenaikan tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan terjadinya kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau dalam ekonomi suatu negara. Sedangkan Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) otoritas yang dipercaya menentukan mulai dan berakhirnya resesi di AS mengartikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa bulan. Biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan ritel.

Resesi juga dapat mengakibatkan menurunnya semua kegiatan ekonomi secara simultan, contohnya lapangan kerja, investasi dan keuntungan perusahaan. Kemudian diasosiasikan dengan menurunnya harga tau deflasi atau kebalikannya.

 

2.2 Penyebab Resesi Ekonomi

Ada beberapa yang menyebabkan resesi, mulai dari goncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga dampak dari inflasi yang tidak terkendali.  Berikut beberapa penyebab resesi:

1.      Guncangan ekonomi yang tiba-tiba

Wabah virus corona yang memukul sektor ekonomi di seluruh dunia, adalah contoh yang lebih baru dari goncangan ekonomi yang tiba-tiba. Contoh lain, pada 1970-an, OPEC memutus pasokan minyak ke AS tanpa peringatan, menyebabkan resesi, belum lagi adanya antrean tak berujung di pompa bensin.

2.      Utang yang berlebihan

Ketika individu atau dunia usaha mengambil terlalu banyak utang, mereka bisa terjebak ke gagal bayar utang.  Terjadinya gagal bayar ini lah yang membuat kebangkrutan dan membalikkan perekonomian.

3.      Gelembung aset

Investasi berlebihan di pasar saham atau real estate diibaratkan seperti gelembung yang bisa membesar. Ketika gelembung meletus, terjadi penjualan dadakan yang dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi.

 

 

4.      Terlalu banyak inflasi

Inflasi adalah tren harga yang stabil dan naik seiring waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi yang berlebihan adalah fenomena yang berbahaya.  Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan kegiatan ekonomi.

Pada 1970-an, inflasi yang tidak terkendali menjadi masalah di AS. Bank sentral AS atau The Fed pun dengan cepat menaikkan suku bunga, yang menyebabkan resesi.

5.      Terlalu banyak deflasi

Deflasi adalah ketika harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi, yang selanjutnya menekan harga. Ketika siklus deflasi tidak terkendali, orang-orang dan bisnis berhenti belanja, yang akibatnya merongrong perekonomian.

Contohnya, pada 1990-an, Jepang harus berjuang melawan deflasi yang membuatnya terpuruk dalam resesi.

6.      Perubahan teknologi

Penemuan baru meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang, tetapi mungkin ada periode jangka pendek penyesuaian terhadap terobosan teknologi.

Pada abad ke-19, Revolusi Industri membuat seluruh profesi tergusur teknologi, memicu resesi dan masa-masa sulit. Saat ini, beberapa ekonom khawatir bahwa AI dan robot dapat menyebabkan resesi dengan menghilangkan seluruh kategori pekerjaan.

 

2.3 Dampak Resesi

            Dampak resesi sangat terasa dan efeknya bersifat domino pada kegiatan ekonomi. Contohnya, ketika investasi anjlok saat resesi, secara otomatis akan mengilangkan sejumlah lapangan pekerjaan yang membuat angka PHK naik signifikan.

Produksi atas barang dan jasa juga merosot sehingga menurunkan PDB nasional. Jika tak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor seperti macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan, atau juga sebaliknya terjadi deflasi. Lalu neraca perdagangan yang minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa. Dalam skala riilnya, banyak orang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan, daya beli melemah.

 

2.4 Upaya Yang Harus Dilakukan Untuk Memulihkan Ekonomi

                Upaya pemulihan akan terus diakselerasi agar momentum pertumbuhan dapat terjaga dan segera kembali pada zona positif.  Terdapat dua sektor yang tumbuh tinggi di tengah masa pandemi ini, yakni Sektor Informasi dan Komunikasi, serta Sektor Jasa Kesehatan. Kinerja positif Sektor Informasi dan Komunikasi didorong oleh tingginya permintaan terhadap jasa komunikasi dan ekonomi digital seiring pola aktivitas rutin yang banyak dilakukan secara online.           

Sementara itu, upaya penanganan pandemi yang dijalankan oleh seluruh fasilitas kesehatan, didorong oleh belanja pemerintah di bidang penanganan pandemi Covid-19, menciptakan aktivitas yang tinggi di sektor jasa kesehatan. Titik balik aktivitas ekonomi juga tercermin dari data administrasi penerimaan perpajakan. Pertumbuhan penerimaan perpajakan bulanan mengalami penurunan paling tajam di bulan Mei dan kemudian mengalami tren perbaikan hingga akhir triwulan III 2020. walaupun masih di zona negatif. Ini sejalan dengan pertumbuhan konsumsi RT yang sudah mulai membaik.

Relaksasi aktivitas sejalan keberhasilan penanganan Covid-19 mendukung terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial. Berbagai program stimulus yang dilakukan juga memberi dukungan positif pada pemulihan ekonomi. Sebagai dampak kontraksi PDB akibat pandemi Covid-19. Angka pengangguran ini akan jadi fokus agar PEN menciptakan kesempatan kerja. Penyerapan tenaga kerja pada Sektor Pertanian dan untuk menekan angka pengangguran, peran PEN masih sangat penting terutama dari sisi meningkatkan permintaan dan juga mendorong aktivitas di sisi supply. Insentif fiskal dan bantuan usaha PEN terus diakselerasi agar UMKM dan perusahaan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah terus mendorong momentum pemulihan ekonomi ini dengan berbagai kebijakan. Penyerapan belanja APBN 2020 dan program PEN terus diakselerasi untuk menangani masalah kesehatan, menjaga daya beli masyarakat, serta memastikan aktivitas dunia usaha kembali bangkit. Pada saat yang sama, koordinasi serta sinergi pemerintah dengan otoritas, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan, akan terus diperkuat guna memastikan stabilitas ekonomi tetap terjaga dan proses pemulihan dapat diakselerasi.

Untuk memastikan penurunan penularan Covid-19, Pemerintah terus memperkuat sistem kesehatan, mendorong testing, tracing, & treatment (3T), serta memastikan masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, & menjaga jarak (3M).

Akselerasi pemulihan ekonomi ke depan perlu ditempuh juga dg akselerasi belanja pemerintah di daerah. Potensi ini masih terbuka mengingat realisasi belanja APBD sampai triwulan III baru sebesar 53,3% dari total nasional anggaran belanja dalam APBD TA 2020 sebesar Rp1.080,71T47. Dengan demikian, di kuartal IV kita akan mendorong agar pelaksanaan belanja di daerah melalui APBD dan pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional yang ini terus di akselerasi akan terus didorong untuk meningkatkan momentum pembalikan ekonomi di kuartal IV.

 

 


 

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Secara sederhana resesi ekonomi adalah performa ekonomi suatu negara biasanya diukur dengan produk domestik bruto (PDB), cara hitungnya dari konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, serta selisih ekspor-impor. Nah pertumbuhan ekonomi itu dihitung dengan membandingkan PDB saat ini dengan PDB masa yg lalu. Kalau PDB naik berarti ekonomi tumbuh, kalau turun berarti pertumbuhannya negatif. Nah keadaan resesi terjadi ketika pertumbuhan ekonomi negatif 2 triwulan berturut2.

A.    Dampak krisis ekonomi dan resis ekonomi terhadap masyarakat

1.      Banyaknya pengangguran

2.      Daya beli masyarakat menurun

3.      Kehilangan pekerjaan

B.     Dampak krisis ekonomi dan resis ekonomi terhadap dunia usaha

1.      Investasi mengalami penurunan

2.      Tingkat produksi atau komoditas menurun

3.      Turunnya keuntungan perusahaan

C.     Dampak krisis ekonomi dan resis ekonomi terhadap Perekonomian Negara

1.      Mengalami defisit Negara

2.      Kehilangan investor asing

3.      Menurunnya pendapatan Negara karna banyaknya pengangguran

Bagi  yang tidak terdampak dari segi ekonomi, tingkatkan jiwa konsumtif, tunda dulu nabungnya. Jika situasi sudah stabil & mulai inflasi lg baru silakan berhemat lagi. Saat ini bantu warung-warung, took-toko , pedagang-pedagang sekitar kita  agar mereka bisa bertahan. Kenapa sih kita harus perbanyak beli barang local dari umkm kecil karena di indonesia sendiri UMKM merupakan penyumbang PDB terbesar, sebesar 56%. Alangkah baiknya untuk itu kita beli produk produk local. Berbeda dengan negara  singapura yang resesi sampe minus 42%, kenapa sejatuh itu? Karena sumber PDB mereka dari pariwisata&bisnis ritel.

3.2 Penutup

            Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat saya sampaikan dan jika dalam makalah ini terdapat kekurangan maka saya  selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya, serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aud, U. (2020, November 6). Ekonomi CNN Indonesia. Diambil kembali dari cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201105082733-532-566117/indonesia-resmi-terperosok-ke-jurang-resesi-ekonomi

Kemenkeu. (2020, November 6). Bacautas. Diambil kembali dari bacautas.com: https://bacautas.com/1324231078723215362

Ratriani, V. (2020, November 6). Kontan Nasional. Diambil kembali dari Kontan.co.id: https://nasional.kontan.co.id/news/apa-itu-resesi-ekonomi-dan-dampaknya-yang-resmi-dialami-indonesia?page=all

 

 

 

 

 

Mungkin sekian untuk postingan kaliini semoga bermanfaat bagi sobat INC untuk materi WORDnya bisa di download 

DI SINI


dan untuk file pdfnya bisa di download 

DI SINI

 

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.