Header Ads

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SMK PT. ANTAM UPBE PONGKOR (BAGIAN 2)


Assalamualaikum Wr Wb

 Haii sobat, dalam postingan kali ini saya akan melanjutkan postingan saya tentang CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SMK PT. ANTAM UBPE PONGKOR oke kita langsung saja ya sobat  berikut kelanjutannya


2.4 Mine Survey

 Mine Survey merupakan bagian dari Satuan Kerja Quality Control yang melakukan memetakan sebuah lokasi tambang, lokasi daerah baru, mengukur kemajuan Front Tambang Development dan Produksi, membuat Peta Topografi, menghitung volume galian atau timbunan Ore atau Waste, menghitung Lebar sebuah Vein, dan lain - lain. 

1. Pengukuran Tambang 
 Pengukuran tambang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui / memetakan lokasi/sebuah lokasi tambang.

a. Tujuan Pengukuran Tambang 

  -Dalam tambang : 
  • Untuk mengetahui kemajuan tambang. 
  • Mengarahkan kemajuan tambang. 
  • Mengetahui bongkaran 
  • Mengetahui sisa pilar 
 -Luar tambang :
  • Untuk mengetahui suatu objek 
  • Untuk mengetahui suatu alur jalan atau sungai/elevasi suatu benda. 
  1. Metode – Metode Pengukuran Tambang 
  • Resection : pengukuran berdiri bebas dengan dua patok/dua titik ukur sehingga mempunyai koordinat. 
  • Stake out : pengukuran yang sudah di tentukan ke titik rencana. 
  • Survey : pengukuran situasi/detail. 
2. Juru Ukur  

 Juru ukur adalah seseorang tenaga (teknis) khusus yang mempunyai tugas di bidang pengukuran.

 Sedangkan juru ukur tambang adalah seorang pekerja (juru ukur) yang bekerja di bidang pertambangan/perusahaan pertambangan baik di kantor/di lapangan, memiliki tanggung jawab atas peta, arah dan batas batas wilayah pertambangan, rencana penambangan, kemajuan penambangan dan peta situasi. 
 
3. Hak Dan Kewajiban Juru Ukur Tambang
 
 Sebagai mana halnya seorang pekerja tambang lainnya, maka seorang juru ukur tambang mempunyai hak sebagai berikut: 
  1. Berhak menyatakan keberatan kerja kepada atasannya apabila persaratan keselamatan dan kesehatan kerja tidak di penuhi. 
  2. Berhak untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang menjadi kewajiban perusahaan. 
  3. Berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan. 
 Sedangkan kewajiban seorang juru ukur tambang sebagaimana halnya seorang pekerja tambang adalah: 
  1. Wajib mencatatkan diri dalam daftar hadir sebelum memulai kerja..
  2.  Harus mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. 
  3. Wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tata cara kerja yang aman. 
  4. Selama bekerja wajib untuk : 
  • Memperhatikan atau menjaga keselamatan dirinya serta orang lain yang mungkin terkena dampak dari perbuatannya.
  • Segera mengambil tindakan atau melaporkan kepada pengawas tentang keadaan yang menurut pertimbangannya akan dapat menimbulkan bahaya:
    5. Bila melihat atau mendengar adanya penyimpangan pelaksanaan pekerjaan segera melaporkan kepada pengawas yang bertugas. 
     6. Wajib menggunakan dan merawat alat alat pelindung diri dalam melaksanakan tugasnya. 
   7. Memberikan keterangan yang benar apabila di minta keterangan oleh pelaksana Inspeksi tambang atau kepala teknik tambang. 
    8. Harus di periksa kesehatannya secara berkala, sekurang-kurangnya dua kali setahun bagi yang bekerja di bawa tanah. 

4. Tanggung Jawab Juru Ukur
  1. Bertanggung jawab untuk menunjukkan atau menentukan arah dan batas-batas yang akan di gali sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  2. Bertanggung jawab untuk melaporkan apabila suatu pekerjaan panggilan apabila sudah mendekati 50 meter dari tempat-tempat yang mempunyai potensi bahaya seperti :
  •  Kantong-kantong air bawah tanah atau sungai,
  •  Kantong gas-gas berbahaya, Batas ukuran pilar pengaman (penyangga-penyangga):
  •  > Pilar pengaman shaft. 
  • > Pilar pengaman antar panel. 
     3. Bertanggung jawab akan lurusnya penerowongan dua arah.
     4. Bertanggung jawab akan ketepatan peta-peta operasi tambang.
     5. Melaporkan apabila terdapat keraguan akan ketepatan peta-peta operasi penambangan.

5. Peta 

 Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta yang biasanya dipakai di Mine Survey adalah peta situasi dan penampang. Skala peta yang biasa digunakan di Mine Survey adalah 1:250.

 I Peta Situasi 

    Peta situasi merupakan gambaran sebagian dari permukaan bumi yang memuat informasi mengenai unsur-unsur alam (pegunungan, lembah, danau, sungai dan lainnya) dan unsur-unsur buatan manusia (gedung, jalan raya, saluran irigasi dan lainnya), yang digambarkan dengan simbol-simbol tertentu pada bidang datar dengan skala tertentu.

    Peta situasi banyak digunakan berbagai keperluan perencanaan teknis, seperti perencanaan tambang dan perencanaan bangunan sipil. Sebagai seorang ahli tambang pengetahuan mengenai peta sangat penting. Karena semua aktivitas pada tahapan kegiatan pertambangan umumnya memerlukan peta sebagai bahan acuan atau data dasar. Sedangkan untuk Geologis peta ini merupakan dasar pembuatan peta geologi. Untuk dapat menggambarkan suatu daerah ke dalam peta situasi diperlukan pengukuran kerangka peta dan detil.

       Data yang diperlukan antara lain meliputi : 
  • Titik ikat yang telah diketahui koordinatnya (X,Y) dan ketinggiannya (Z).
     Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang menunjukkan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan di peta.
  •  Azimuth. 
      Azimuth adalah sudut yang dibentuk dari pengamat menuju objek dengan arah utara sebagai acuannya. 

  • Jarak. 
  • Sudut lurus (sudut dalam / sudut luar) dan beda tinggi. 
II. Penampang 

 Penampang memanjang adalah irisan tegak pada lapangan dengan mengukur jarak dan beda tinggi titik-titik di atas permukaan bumi. Profil memanjang digunakan untuk melakukan pengukuran yang jaraknya jauh, sehingga dikerjakan secara bertahap beberapa kali. Karena panjangnya sangat besar, skala vertikal yang digunakan dibuat berbeda dengan skala horizontalnya. Cara pengukuran penampang memanjang sama dengan cara pengukuran secara berantai. Penampang memanjang digunakan untuk pekerjaan membuat jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum dan sebagainya.
 Penampang melintang adalah gambaran atau profil relief dari bentuk muka bumi, baik di daratan atau di dasar laut secara melintang. Penampang melintang dapat menyajikan gambaran bentuk muka bumi yang menyerupai atau mendekati bentuk yang sesungguhnya di lapangan. 
 Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia peta topografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya. 
  • Menggambarkan tingkat kemiringan bentuk muka bumi (lereng) 
  • Menggambarkan bentuk puncak atau lembah 
  • Menggambarkan tiga dimensi bentuk muka bumi 
  • Menggambarkan bentuk muka bumi di daratan dan lautan
6. Perhitungan Ramp Up atau Ramp Down

 Ramp Up merupakan kenaikan titik pengeboran sedangkan Ramp Down merupakan penurunan titik pengeboran.

 Jika Ramp Up 12% dengan jarak awal 100 m maka dapat diartikan bahwa dengan jarak 100 m pemboran naik 12 m., begitupun dengan Ramp Down

 Perhitungan Ramp: 
Ramp Up =jarak awal × persentase kenaikan 
Ramp Down =jarak awal × persentase penurunan 

Contoh: 
 jarak awal 12 m dengan ketentuan kenaikan 10%. Berapakah kenaikan titik pemboran tersebut? 

Ramp Up = 12 × 10% 
                = 1.2 m
 Jadi pemboran mengalami kenaikan 1.2 meter dalam 12 m.  

7. Mencari Jarak antara Dua Titik Koordinat 

Jarak =√(((XA-XB)^2+ (YA-YB)^2 ) ) 

Contoh: 
Berapakah Jarak Antara 2 koordinat berikut?
*1. X = 5 *2. X = 8
      Y = 7     Y = 5 
Jarak =√(((5-8)^2+ (7-5)^2 ) )
         =√(((-3)^2+ (2)^2 ) ) 
         =√((9+4) ) =√13
         =3.6055 m 

Jadi jarak antara dua koordinat tersebut adalah 3.6055 m.

8. Mencari Azimuth dari Dua Titik Koordinat

Azimuth = tan^(-1)(((XB-XA))/((YB-YA))) 

 Dengan ketentuan jika berada di Kuadran 1 (+,+) tetap, Kuadran 2 (+,-) +180, Kuadran 3 (-,-) -180, dan Kuadran 4 (-,+) +360. 

Contoh: Berapakah Azimuth dari kedua titik koordinat tersebut? 

*1. X = 5 *2. X = 8 
    Y = 7        Y = 5 

Azimuth = tan^(-1)(((8-5))/((5-7))) 
               = tan^(-1)(3/(-2)) 
               = tan^(-1)(-1.5) 
               = -56.3099324° 

Karena berada di Kuadran 2 (+,-) maka +180 

Azimuth = -56.3099234+180 
               =123.6900675° 
Jadi Azimuth koordinat A B yaitu 123.6900675°.  


9. Mencari Koordinat dari Satu Koordinat yang Telah Diketahui. 

 Dengan ketentuan memiliki nilai Azimuth dan jarak dari satu koordinat ke koordinat yang dicari telah diketahui.

Untuk X:
 X = (sinAzimuth×jarak dari koordinat yang diketahui)+nilai koordinat X 

Untuk Y: 
Y = (cosAzimuth×jarak dari koordinat yang diketahui )+nilai koordinat Y 

Contoh:
 Berapakah koordinat B jika jarak antara A – B yaitu 4 m dengan nilai Azimuth 60° dan titik koordinat A (8,5)?

X = (sin60°×4)+8 
    = (0.866×4)+8 
    = 3.46+8 
    =11.46

Y = (cos60°×4 )+5 
    = (0.5× 4)+5 
    = 2+5 
   = 7 
 Jadi Koordinat titik B yaitu (11.46,7)



BAB III

 PELAPORAN 

 3.1 Grade Control 
  1. Kegiatan sebelum pergi kelapangan. 
    a. Persiapan alat yang diperlukan saat dilapangan, antara lain:
  •  Palu Geologi 
  • Kantong Sampel 
  • Kompas Geologi
  • Aluminum Tags
  • Alat Ukur 
  • Alat Tulis
  • Pylox
   b. Kelengkapan APD 
  • Helm 
  • Ear Plug
  • Masker Sepatu Safety
  • MSL (Mine Spot Lamp) 
  • Wear pack
  c. Penentuan dan pengecekan lokasi 
  • Menentukan lokasi/ tempat pengambil sampel dan mapping 
  • Menanyakan kepada pengawas apakah lokasi yang dituju benar – benar aman. 

2. Kegiatan saat di lapangan 

   a. Pengambilan sampel dan penentuan lokasi.
  • Mengukur jarak cross cut ke titik pengambilan sample, lalu memberi tanda dengan pylox. 
  • Menentukan azimuth, strike, dip, lebar bukaan, tinggi bukaan, lebar setiap parit kemudian penggambaran peta situasi. 
  • Selanjutnya melakukan kegiatan sampling. 
  b. Cara melakukan sampling.
  • Permukaan Vein/batuan dibersihkan terlebih dahulu, terutama pada batuan yang berlumut dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang bersih.
  • Pengukuran kemajuan Front.
  • Pengukuran arah azimuth dan pemberian as titik-titik percontohan dengan menggunakan cat pylox. 
  • Pengamatan fisik batuan untuk menentukan batas lebar parit sampel. 
  • Channel dibuat horizontal atau memotong tegak lurus strike ain (disesuaikan lokasinya) jarak antar alur ke alur (untuk Jack Leg 2.00 m dan untuk Jumbo Drill 3.00 m). 
  • Dilakukan pengambilan sampel pada batuan sampingnya, yang maksudnya adalah untuk mengetahui faktor delusi (pengotor). 
  • Diberi nomor kode sampel sesuai dengan urutan pengambilannya. 
3. Kegiatan setelah di lapangan. 

    Setelah kembali dari lapangan, selanjutnya kita menghitung volume, tonase, delusi dan menentukan jumlah kandungan logam emas dan perak.
       Contoh data yang diambil yaitu pada lokasi Front Sill Drift Vein B Selatan, Gudang Handak.
 Data yang didapat: 
    - Kemajuan front (P): 3.00 m 
    - Lebar front (L): 4.00 m 
    - Tinggi front (T): 4.00 m 
    - Lebar Vein: 3.20 m 
    - Lebar Waste: 0.80 m 
    - Berat Jenis Batuan: 2.66 

a. Perhitungan Tonase

 Sebelum mengetahui nilai tonase, Kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa Volumenya.
 V =P×L×T 
     =3 m×4 m×4 m 
     =48 m^3 

  Kemudian Kita dapat mencari nilai Tonasenya 

Tonase =volume ×berat jenis 
            =48 m^3×2.66 ton⁄m^3 
          =127.68 ton 
 
b. Perhitungan Delusi 
  
   Rumus perhitungan Delusi: =(Lebar Vein)/(Lebar Front ) ×100%

 Delusi =(3.2 m)/(4 m)×100%=80% 

3.2 Geotechnic
 
 Geotechnic adalah suatu kegiatan data di lapangan untuk menentukan penyanggaan yang di sesuaikan dengan masa batuan.
  1.  Persiapan alat yang di gunakan pada saat di lapangan, antara lain: 
  • Kompas geologi dan tempat Meteran 
  • Disto meter 
  • Alat tulis 
  • Pilox Kamera 
     2. Kelengkapan APD 
  • Helm 
  • Ear Plug 
  • Masker 
  • Sepatu Safety 
  • MSL (Mine Spot Lamp) 
  • Wear pack  
3. Kegiatan lapangan 

a. Pengambilan data lapangan Geotechnic 

    Pengambilan data Geotechnic dilakukan pada form Geotechnic yang sudah disediakan / form face mapping Geotechnic, data yang diambil pada saat pengamatan face mapping antara lain : 
  • Isi tanggal, lokasi dan tempat lokasi pengambilan data. 
  • Pengecekan ventilasi, kemudian penggambaran peta situasi, tampak depan, tampak sampling dari front yang batuan yang di amati di lapangan 
  • Penentuan azimuth, strike, dip, lebar front, tinggi bukaan front dan unsupported span 
  • Selanjutnya pengukuran spasi antar joint Menentukan kondisi air, rontokan batuan, zona clay, dan keterdapatan bidang datar pada front 
  • Melalukan pengamatan kondisi massa batuan berdasarkan klasifikasi massa batuan system RMR Bieniawsky, parameter yang di amati antara lain : 
  1. Kuat tekan batuan utuh (Strength of Intact Rock Material) 
  2. Rock Quality Designation (RQD) 
  3. Spasi bidang diskontinyu (Spacing of Discontinues) 
  4. Kondisi bidang diskontinyu (Condition of Discontinues) 
  5. Kondisi air tanah (Groundwater Condition) 
  6. Pengaruh orientasi strike and dip kekar umum dalam terowongan (Effect of Discontinuity Strike and Dip Orientation in Tunneling)  
b. Analisis data di lapangan
    Setelah kembali dari lapangan kita dapat melalukan kegiatan sebagai berikut:
  1. Menentukan RMR yang diambil dari parameter – parameter yang sudah ditentukan di tabel RMR
  2. Menentukan tinggi ambrukan, beban ambrukan, dan selanjutnya menentukan spasi rockbolt
  3. Menentukan jenis penyanggaan berdasarkan kelas batuan.


Mungkin sekian dulu postingan saya tentang CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT ANTAM UBPE PONGKOR akan disambung di bagian ketiga Jika sobat ingin mendownload file RARnya bisa DISINI (Password: tazuraa) SALAM SAHABAT TAMBANG jika ada yang mau ditanyakan silakan comment saja !

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.